Sejarah, Pengertian dan Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah | Zulfitriani Said
Bimbingan konseling pertama kali
dibuat di masa perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua oleh Amerika untuk
mengatasi penyakit-penyakit mental yang dimiliki oleh veteran veteran perang.
Oleh karena itu Amerika membuat 2 komunitas kesehatan untuk memusatkan
perhatiannya menyembuhkan trauma yang dimiliki veteran-veteran perang.
Organisasi tersebut adalah The Division of Counseling Psychology of America
Psychological Association (APA) yang memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha
untuk mempersiapkan tenaga tenaga konselor yang profesional. Kemudian pada
tahun 1951 didirikanlah APGA (American Personil and Guidance Association) yang
lebih meningkatkan perhatiannya terhadap konseling dan memprofesionalkan
konseling.
Untuk bimbingan konseling di
Indonesia pertama kali berkembang pada awal tahun 1960-an. Faktor-faktor
pendukung perkembangan konseling di sekolah secara umum di Indonesia menurut
Mappiare (2002: 10) yaitu Pada diri individu terdapat masa kritis yaitu pada masa
perkembangan tubuh, pada kondisi luar individu seperti kondisi teknologi yang
berkembang pesat kondisi nilai demokratis kondisi nilai humanistik dan nilai
pragmatis, adanya tidak kesesuaian dengan lapangan kerja dengan pendidikan dan
juga masalah ekonomi yang dihadapi oleh individu.
Pengertian bimbingan ada dua yaitu
menurut etimologi guide adalah mengarahkan, memandu, mengelola atau menyetir. Menurut
istilah yang dijelaskan oleh Jones dalam buku Sutisna bantuan kepada individu
dalam membuat suatu pilihan yang cerdas atau tepat dalam menyesuaikan kehidupan
mereka kemampuan itu bukan merupakan suatu faktor bawaan tetapi harus
dikembangkan.
Untuk pengertian konseling secara
etimologi konseling yaitu nasehat,
anjuran atau pembicaraan. Menurut istilah yang dijelaskan oleh Rochman dan M
Surya menyampaikan bahwa konseling adalah semua bentuk hubungan antara dua
orang di mana yang seorang yaitu client dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan
diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.
Pengertian bimbingan dan konseling
menurut Jones konseling salah satu teknik dari bimbingan memiliki pengertian
yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian konseling sehingga konseling
merupakan bagian dari bimbingan.
Adapun tujuan bimbingan konseling di
sekolah yaitu peserta didik dapat merencanakan kegiatan menyelesaikan studi,
perkembangan karir serta kehidupan di masa yang akan datang, mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan
diri dengan lingkungan pendidikan lingkungan masyarakat serta lingkungan
kerjanya, dan yang terakhir mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi
dalam studi serta penyesuaian dengan lingkungan pendidikan masyarakat maupun
lingkungan kerja
Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut maka ada yang harus di perhatikan agar tujuan tersebut dapat tercapai
yaitu mengenal dan memahami potensi kekuatan dan tugas-tugas perkembangan,
mengenal dan memahami potensi dan peluang yang ada di lingkungannya, mengenal dan menentukan tujuan yang telah
direncanakan dalam hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, memahami
dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri menggunakan kemampuan untuk
kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya dan
mengembangkan Segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.